Senin, 11 Agustus 2014

Harusnya Memaafkan Itu Mudah

Biarpun hatiku terlalu sakit Harusnya ku coba memaafkan Biarpun kata kata mu begitu menohok jantungku sebaiknya tidak ku balas menusukmu Yang aku heran dan tak pernah menduga sebegitu mudahnya kamu terpengaruh orang lain Baiklah.. Aku tidak menyalahkan siapapun.. Aku tidak ingin memperkeruh suasana Dan semua ini menyadarkan aku.. Siapa yg ku sebut sebagai saudara dan sahabat. Hilang dan hancur seketika karena uang!!! Terimakasih

Sabtu, 05 Juli 2014

Keadilan

Seperti apa sebuah keadilan itu??
seperti apa pelaksanaan dari rasa adil itu??
bukan membagi Rata, bukan membagi dua..
tetapi membagi yang sesuai dengan kebutuhan? benarkah seperti itu??

Hingga detik ini aku terkadang belum mengerti keadilan yang ada pada hidupku ini..
ehmmm kok seperti terdengar Aku tidak mensyukuri apa yang kudapat dan kumiliki ya..
tetapi memang rasa nya terlalu terasa meskipun terkadang tak kurasakan..
sakitnya dimana? sakitnya ketika berharap tetapi tidak mendapat sesuai harapan, 
yang seyogyanya kuharapkan dari manusia terutama orang-orang yang ada disekitarku..

Tuhan, benarkah rasa ketidakadilan yang kurasakan itu tidak benar? dan apakah itu menyatakan secara tidak langsung aku tidak mensyukuri apa yang kumiliki..
Tuhan maafkan aku jika hal ini membuatku kufur akan nikmat Mu..
Tuhan maafkan aku jika hal ini memuatku semakin jauh dari Ridho Mu

Begitu banyak yang ku alami yang seharusnya membuatku tersadar bahwa aku harus berjuang sendiri untuk hidupku dan anak-anakku.
dan tidak mengandalkan seorangpun untuk membantuku Kecuali Allah..
dan tidak mengharapkan apapun dari seorang manusia, karena aku harus sadar!! aku pasti KECEWA.
 

mencintaimu adalah hal terindahku

Benarkah apa yang kurasa selama ini..
Benarkah apa yang kulakukan selama ini..
Hati ku tela tertutup kata Cinta untukmu..
enarkah ini cinta..
Aku rasa aku telah salah jalan..
yang aku tahu, yang aku rasa selama ini aku bahagia jika bersamamu..
tetapi apakah tidak ku ingat ada hati yang akan menangis jika melihat ini semua..
sadarkah wahai aku..
kita sudah memiliki pilihan dan jalan masing masing
lalu kenapa kita memaksakan harus dijalan yang sama dalam suatu waktu..
lalu kenapa tidak kita lupakan dan buang saja hal terindah maupun tersakit yang pernah kita miliki berdua bersama..

sadarku aku telah salah menapaki jalan ini..
terlihat olehku jurang yang egitu dalam.. namun kenapa terkadang mata ini tak dapat melihatnya
akankah aku terjerumus kejurang yang tak dapat aku kembali ke atas lagi..

Biarlah kali ini hal terindah yang kumiliki bersamamu cukup sampai disini...ketegasanku terhadap diriku sendiri seharusnya yang aku lakukan
apakah aku menginginkan diperlakukan seperti ini.. tentu tidak bukan.
baiklah mulai kini langkah kaki dan hatiku harus berada alam sadar bahwa aku memiliki hati yang harus ku jaga..

mencintaimu kini bukan hal terindah bagiku, namun mencintaimu kini hanyalah bayang semu yang tak akan aku ingat dan aku lalui kembali..

memaafkan tak semudah melupakan

ketika hati mulai membuka luka lama, ketika itu pula terkadang kebaikan seseorang seolah sirna
Ya Robb.. semudah inikah aku melupakan segala kebaikannya..
sesulit inikah aku memaafkannya..

Jikapun tak mungkin hati ini melupakan sakitku namun sesungguhnya aku telah memaafkannya
lalu kenapa hati ini masih terasa sakit ketika mengingatnya..\
mungkinkah aku belum sepenuhnya memaafkannnya

aku merasakan kelemahanku yang selalu menggunakan perasaan ketimbang dengan logika, 
namun terkadang logikaku berkata tetapi hatiku menolaknya..

ketika kesendirian ini dapat mengobati luka yang tak bisa tertutup rapat maka izinkanlah aku tetap melangkah tegap..
ketika rasa ini tak ada lagi mencinta biarlah jalanan ini kususuri sendirian 
meski aku tau, dan sangat mengerti akan banyak hati yang terluka dan kecewa karena ini..

tak mudah bagiku untuk tetap berada disini ..
dan terlalu sulit bagiku untuk melangkah keluar
lalu apa aku hanya bisa terdiam memaku sahaja..
dimanakah aku dapat menyandarkan bahuku YA RAB...
aku tahu, meski tak ada satupun bahu yang kujadikn sandaran tetapi aku memiliki lantai untuk bersujud, aku memiliki kedua tangan yang mampu menengadah dan Engkau pasti akan selalu mendekapku kan Ya Rab..


Jumat, 27 Juni 2014

Surat Seorang Teman

Kehidupan yang membuat aku tak dapat seperti aku yang dulu Meski tak banyak berubah yang ada pada diriku,namun aku merasakan dampak yang amat besar Sekelumit pesan yang masuk ke email saya..
 Terdiam harus ku jawab apa. Sesaat jari ini menekan keyboard "Kehidupan akan terus berjalan dengan perubahan ataupun tanpanya.resiko perubahan memiliki aksi dan reaksi. Jika itu salah perbaiki, namun jika itu benar tetap lanjutkan. Ada 3 versi kebenaran. Benar menurut diri sendiri, benar menurut orang lain dan benar menurut masyarakat umum. 

Satu minggu jeda email yang ku kirim mendapat balasan. Aku berubah karena kekerasan yang kuterima. Aku menjadi orang yang kasar karena aku selalu jadi korban kekerasan..lalu aku harus bagaimana? Terlalu sulit bagiku kembali menjadi aku yang manis seperti dulu.tapi aku ingin kembali seperti dulu.

" temanku, aku tidak pernah mengenalmu tetapi aku yakin engkau adalah orang baik dan tetap menjadi orang baik. Bukankah engkau pernah merasakan sakitnya kekerasan yang engkau terima. Lalu jika engkau membiarkan dirimu menyakiti oranglain mereka akan merasa sakit sepertimu dulu.. Maafkan dan lupakan sakitmu. Tidak ada yang sulit jika ingin hidupmu damai dan bahagia" Klik.email terakhir yang kukirim.

Dan hingga hari ini tak ada lagi balasan. Aku memang bukan orang yang sempurna.tapi aku ingin menjadi bagian dari siapapun yang membutuhkan bantuanku. Kehidupan tak selalu seperti yang kita inginkan tetapi kita harus memiliki sikap baik prasangka baik terhadap Tuhan.

Rabu, 25 Juni 2014

Dilema



Disini Aku tetap terpaku seperti saat tujuh tahun yang lalu

namun kini aku merasa tak ada sedikitpun yang berubah kecuali kehadiran dua buah hatiku

mereka yang kini selalu mengisi hari-hariku

ya... semenjak kehadiran anak kedua kami aku tidak bekerja lagi

dan selalu berada dirumah menemani anak-anakku

disaat begitu banyak tawaran kerja yang memanggilku disaat itu pula anakku berkata " mama kakak sayang sekali sama mama, kakak pengen ada mama dirumah terus"

hatiku begitu dilema. meninggalkan anak-anakku bersama orang lain atau memenuhi panggilan hatiku yang ingin berkarier.



Meski ku katakan aku akan bersama anak-anakku menjaga mereka setiap waktu namun keinginanku untuk bekerja kini semakkin merajalela. pernah suatu ketika aku meninggalkan anak-anak selama satu hari penuh, aku mengikuti sebuah peatihan. dan ini sebenarnya cukup mengingatkanku arti kebersamaan yang berharga bersama mereka. ya, ketika aku pulang mereka memelukku dan terlihat sangat rindu padaku, lalu bagaimana jika nanti mereka aku tinggal bekerja diluar.. sungguh tak bisa kubayangkan aku pergi ketika anakku sedang tidur dan aku pulang ketika mereka sudah terlelap..




Dan mulai malam ini yang ingin kulakukan hanyalah menjaga anak-anakku.

Merawat mereka dan meminta maaf kepada mereka karena mungkin selama ini aku belum sepenuhnya mengabdikan diriku pada keluarga terutama anak-anakku, yang selama ini mereka menjadi tumpuan kekesalan, kejenuhan bahkan keributan antara aku dan suamiku.




Dan ternyata ilmu yang mama dapatkan selama ini belum mampu mama serap bahkan mama praktekan pada kalian. Mama mau menjadi seorang IBU yang luar biasa buat kalian, dan dari itu mama harus terus belajar memperbaiki diri mama untuk kalian..Maafkan mama ya Nak, mama sayang kalian.